Pendahuluan
Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa yang miskin sumber daya alam, tetapi memiliki kekayaan sumber daya manusia yang berkualitas dapat menjadi Negara yang makmur, kaya, dan kuat. Jadi, kejayaan suatu bangsa bukan hanya terletak pada sumber daya alam yang banyak atau yang melimpah. Bangsa yang mengandalkan sumber daya alam yang banyak, bila tidak ditangani oleh sumber daya manusia yang berkualitas, pada suatu saat akan mengalami kekecewaan. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila sekarang ini setiap bangsa dengan tekun mengembangkan sistem pendidikan, pengetahuan, dan tekhnologi untuk mencapai keunggulan komparatif.
Mimpi sekolah ke depan yang dapat dipenuhi (diadakan), bukan fantasi. Gambaran keberhasilan ideal bagaimana sekolah akan diarahkan untuk tahun-tahun mendatang. Mimpi keberhasilan tersebut didasarkan pada nilai-nilai yang diyakini. Mimpi keberhasilan mengarah langsung pada tujuan dasar dari sekolah tersebut, yang dilandasi oleh semangat, kesungguhan dan keikhlasan dari pelaksana pendidikan di sekolah ini.
Manusia beradab setidak-tidaknya memiliki common sense tentang pendidikan bahwa pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya.
Temuan dan Pembahasan
a. Perencanaan
- Sasaran : Siswa SDN Kloposawit 03 Kecamatan Candipuro
- Tujuan : Meningkatkan prestasi di bidang akademis dan non-akademis
agar lebih unggul
- Strategi :
Ø memberikan pelayanan yang optimal terhadap siswa yang berjumlah tidak terlalu banyak
Ø Sarana ibadah (Masjid) yang bersebelahan dengan sekolah dapat memberikan kesempatan kepada Guru Pendidikan Agama Islam untuk mengembangkan kompetensi siswa di bidang keagamaan
Ø Pembenahan gedung sekolah, sehingga dapat menambah kenyamanan dalam proses KBM.
Ø Melengkapi buku-buku referensi bagi tenaga pendidik melalui foto copy dan pembelian secara bertahap.
Ø Pengadaaan ruang perpustakaan dan pengadaan buku-buku perpustakaan melalui usulan bantuan dari pemerintah dan masyarakat
Ø Pembenahan sistem manajemen keuangan yang disesuaikan dengan adanya dana BOS yang sangat minim.
Ø Meningkatkan kepercayaan dan dukungan dari wali murid terhadap pendidikan anaknya dan program-program sekolah melalui silaturahmi dan sosialisasi
b. Pengorganisasian
Penataan formasi guru disesuaikan dengan kemampuan dan kompetensi masing-masing guru. Misalnya : Guru A lebih cocok memegang Kelas I, Guru B lebih cocok memegang Kelas II, dan seterusnya.
c. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaanya diperlukan suatu kerjasama yang kuat antar guru dan kepala sekolah. Sehingga akan tercipta suatu komunikasi yang baik, saling mengisi atas kekurangan masing-masing guru, dan saling memberikan motivasi-motivasi, baik antar sesama guru atau antara kepala sekolah dengan guru.
d. Pengendalian
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah, perlu mengadakan evaluasi secara bertahap terhadap kinerja masing-masing guru, dan mengadakan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi agar ke depannya akan semakin lebih baik.
e. Pengaruh faktor eksternal:
1. Faktor ekonomi orang tua siswa yang kurang mendukung.
Kemiskinan orang tua siswa, dapat membuat siswa kekurangan buku-buku referensi untuk belajar siswa di rumah, karena tidak mampu untuk membeli.
Strategi yang dilakukan oleh sekolah, yaitu dengan memberikan pinjaman buku kepada siswa untuk dapat dibawa pulang.
Karena itu kebijakan yang perlu diambil adalah dengan menambah jumlah buku-buku referensi.
2. Kurangnya kepedulian orang tua siswa terhadap belajar anaknya.
Rendahnya kepedulian orang tua terhadap anaknya, dapat membuat anak itu menjadi tidak terkontrol jadual belajarnya, sehingga rutinitas belajar siswa di rumahnya tidak optimal.
Strategi yang perlu di lakukan adalah dengan seringnya memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa. Sehingga siswa merasa mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan tugas dari guru.
Sedangkan kebijakan yang perlu diambil adalah dengan mengadakan pendekatan terhadap wali siswa.
3. Faktor lingkungan siswa yang kurang kondusif.
Lingkungan yang kurang kondusif, misalnya banyaknya anak-anak yang droup out sekolah menyebabkan banyaknya anak-anak pengangguran yang sering hura-hura, sehingga dapat mempengaruhi anak-anak yang masih sekolah untuk meniru dan bergabung dengan anak-anak droup out tersebut.
Strategi yang dapa dilakukan adalah dengan memberikan kesibukan berupa tugas-tugas rumah swehingga dapat mengurangi waktu siswa untuk bergaul terlalu banyak, dan seringnya memberikan pesan, nasihat, dan sosialisasi terhadap siswa tentang hal yang baik dan buruk.
Kebijakan yang perlu dilakukan adalah dengan pendekatan terhadap wali siswa, serta sering memberikan sosialisasi terhadap pergaulan anak.
f. Keunggulan kompetitif dari produk tersebut di atas adalah bisa meningkatkan motivasi belajar siswa, serta meningkatkan motivasi mengajar guru. Serta dapat menghasilkan output SDM yang memiliki daya saing.
Agar dapat menghasilkan SDM yang memiliki daya saing dari output yang dihasilkan adalah dengan membuat desain proses dan penjadualan. Desain proses adalah menentukan proses yang akan digunakan dalam kegiatan operasional dan kapasitas yang akan digunakan. Desain proses ini telah tertuang pada kalender pendidikan yang sekaligus menjadi penjdualan proses KBM.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan:
1. Perencanaan
Pada perencanaan perlu ditentukan Sasaran, Tujuan dan Strategi
2. Pengorganisasian
Penataan formasi guru disesuaikan dengan kemampuan dan kompetensi masing-masing guru. Dalam non akademis masing-masing guru diberi tugas ekstrakurikuler sesuai kompetensinya.
3. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaanya diperlukan suatu kerjasama yang kuat antar guru dan kepala sekolah.
4. Pengendalian
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah, perlu mengadakan evaluasi secara bertahap terhadap kinerja masing-masing guru.
5. Pengaruh faktor eksternal:
a. Faktor ekonomi orang tua siswa yang kurang mendukung.
b. Kurangnya kepedulian orang tua siswa terhadap belajar anaknya.
c. Faktor lingkungan siswa yang kurang kondusif.
6. Keunggulan kompetitif
Bisa meningkatkan motivasi belajar siswa, serta meningkatkan motivasi mengajar guru. Serta dapat menghasilkan output SDM yang memiliki daya saing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar