KISAH HIDUPKU
Aku bernama Heru Purwanto. Aku dilahirkan pada 28 Desember 1975 di desa
Selok Awar-Awar Kec. Pasirian Kab. Lumajang. Bapakku seorang pensiunan pesuruh
SD di wilayah kecamatan Pasirian. Ibuku hanya sebagai ibu rumah tangga.
Pada tahun 1981-1987 aku bersekolah di SDN Selok Awar-Awar 01, Tahun
1987-1990 di SMP Negeri 02 Pasirian, dan Tahun 1990-1993 di SMA PGRI Tempeh.
Lulus SMA aku bercita-cita untuk dapat kuliah di kedokteran, tetapi setelah
tahu bagaimana biaya kuliah di kedokteran, akhirnya cita-cita itupun kandas.
Untuk mengisi masa pasca SMA, pada tahun 1993-1994 akupun mulai mengikuti
kursus di School of Business (SOB) Malang selama 1 tahun (Diploma 1), dengan
harapan setelah lulus nanti dapat bekerja di perkantoran. Tapi sayang, setelah lulus aku dilarang keras
merantau ke luar daerah. Dengan terbatasnya perusahaan dan perkantoran di
Lumajang, ijazahkupun tidak ada gunanya.
Hari demi hari aku lewati sebagai pengangguran, sampai pada tahun 1995
aku mulai mendirikan usaha rumah tangga yaitu Pembuatan Tahu. Aku masak sendiri
dan aku jual sendiri. Setelah beberapa bulan berjalan, kakak sepupuku mulai
ikut menjualkan hasil produksi tahuku, dan diikuti 4 orang lainnya. Usaha mulai
lancar, akupun menikah pada tahun 1996. Aku mulai mempunyai kewajiban untuk
memberikan nafkah pada istriku. Sampai pada 1998 anak pertamaku lahir. Beban
mulai bertambah. Sehingga aku mulai mengembangkan sayap untuk memelihara Sapi
dengan harapan dapat digunakan sebagai tabungan di masa depan.
Usaha Produksi Tahu, memelihara sapi, dan bertani aku jalani setiap hari,
dari subuh sampai jam 9 malam selama bertahun-tahun dengan berbagai macam
permasalahan kehidupan. Selama ini ternyata bapakku mengawasi segala kegiatanku.
Beliau tidak tega melihat aku menjalani kehidupan seperti itu. Akhirnya beliau
memintaku untuk kuliah di keGURUan di D2 PSD Universitas Jember. Saya bersedia
untuk mengikuti saran beliau dengan catatan aku tidak sanggup membiayai
kuliahku sendiri. Bapakkupun setuju untuk membiayainya. Tiga kali mengikuti tes
masuk PGSD, akhirnya pada tahun 2002 aku diterima kuliah di D.2 PGSD Unej
bersama adikku yang bernama Yudik Tri Yulianto. Masalah mulai bermunculan.
Dengan sisa gaji pensiunan bapak yang sangat minim, bapak harus menjual Tegal
persilnya, Sepeda motorku (Honda Impressa) dan sepeda motor adikku (Shogun)
juga harus dijual untuk biaya masuk kuliah dengan berbagai kebutuhannya,
termasuk untuk membeli Bebek petelur 60 ekor.
Kuliahpun mulai berjalan. Usaha tahu juga mulai di jalankan bapak. Sejak
saat itu pula aku mulai jarang memberikan nafkah (uang) pada istriku. Dengan
berbekal uang Rp.30 ribu, mie sedap 20 bungkus dan telur bebek 20 butir kami
(aku dan adikku) menjalani kehidupan selama 3 hari di jember, 3 hari sukwan di
SDN Bago 04 Pasirian dengan HR sebesar 30 ribu rupiah. Kehidupan keluargaku
sangat memprihatinkan, istriku hanya aku beri uang belanja sebesar Rp. 30 ribu
sebulan (HR dari sukwanku). Akupun mulai memutar otak untuk kuliah dan mencari
nafkah. Memberikan les pada anak-anak di
lingkungan kontrakanku, menjadi panitia berbagai kegiatan kampus, membantu
teman mengerjakan tugas kuliah, ditunjang dengan perolehan beasiswa dari
kampus, dan sebagainya akhirnya aku jalani. Di SD tempat sukwan juga mulai
menawarkan diri untuk membantu mengerjakan tugas administrasi guru, mengecat
sekolah, dan sebagainya. Pulang ngajar, harus mencari rumput dan bertani. Alhamdulillah dengan segala keterbatasan
penghasilan dan segala kondisiku, istriku mau memahami dan bersabar. Di akhir
kuliah, aku dan seluruh teman kuliah mulai mempersiapkan pembuatan tugas akhir
kuliah. Idepun muncul untuk membuatkan tugas beberapa teman yang tidak sanggup
mengerjakan sendiri. Dengan menawarkan diri kepada seluruh teman, akhirnya ada
3 kelompok (30 orang) yang membuatkan tugasnya padaku. Yang jadi masalah, aku
tidak mempunyai komputer untuk mengerjakan tugas itu. Masalah itu diketahui
seorang teman akrab, diapun menawarkan untuk memberikan pinjaman untuk membeli
seperangkat komputer dan modal membeli ATK-nya. Pengerjaan tugaspun selesai,
upahnya bisa aku gunakan untuk bayar hutang kepada temanku dan memberi belanja
istriku dg jumlah lumayan besar.
Pada tahun 2004, kuliah berakhir dengan ditutup wisuda. Aku mulai
menjalani kehidupanku lagi di kampungku. Sukwan tetap berjalan. Usaha Tahu
mulai surut, bapakku banyak hutang. Aku tidak punya pekerjaan. Kami (aku, istri
dan anakku) mulai numpang makan pada mertua.
Pada tahun 2006, anak ke-dua ku lahir.
Beban bertambah berat, pekerjaan tidak punya. Pada tahun 2007,
pemerintah mengadakan proyek perkuliahan S.1 PGSD UT (gratis) aku di daftarkan
oleh temanku, ternyata aku lulus seleksi. Kuliahpun mulai aku jalani, dan
pekerjaan mulai mengalir deras meskipun hasilnya cukup untuk makan sehari-hari,
membuatkan tugas teman kuliah, membuat administrasi pembelajaran untuk kenaikan
tingkat guru di pasirian dan tempeh, membuat PTK( Penelitian Tindakan Kelas),
dan sebagainya. Pada awal 2008, rumah tanggaku mulai goyang sampai aku harus
pindah mengontrak rumah di perumahan bersama istri dan anak-anakku. Sampai di
perumahan aku tidak punya apa-apa. Hanya baju dan komputer pentium II sisa
kuliah D.2 dulu yang aku punya. Teman-teman kuliah S.1 dan guru-guru di wilayah
pasirian dan tempeh yang kenal padaku mulai mendengar nasibku. Merekapun
berdatangan ke rumah kontrakanku. Ada yang membawa kompor, ada yang bawa
piring, gelas, karpet dan segala peralatan rumah tangga. Hatiku menangis, ingin
sekali menjerit. Aku membawa keluargaku ke jurang kemiskinan. Aku tidak mampu
memberikan kebahagiaan kepada istriku dan kepada anak-anakku yang masih kecil.
Sampai pada saat menjelang ada ujian penerimaan CPNS, aku mulai
mengumpulkan berbagai buku referensi untuk belajar sebagai bekal mengikuti
ujian CPNS tersebut. Setiap malam aku belajar dan belajar. Sampai H-5 menjelang
ujian dilaksanakan aku menitipkan istri dan anak-anakku pada mertuaku. Aku
fokuskan pikiranku untuk belajar dan berdoa untuk kelulusan ujian itu. Sampai
pada malam menjelang ujian aku menginap di rumah orang tuaku. Belajar aku
hentikan otakku aku refesh. Di pagi hari menjelang berangkat ujian aku meminta
restu pada bapakku dan ibuku, dengan diiringi jeritan hatiku dan linangan air
mata ibuku aku rebahkan tubuhku dan dengan bacaan ‘Bismillah’ dilangkahinya
badanku sebanyak 3 kali. Dengan bacaan ‘Bismillah’ dan dengan diiringi bacaan Shalawat
aku berangkat menuju tempat ujian. Ujianpun berjalan sampai selesai. Pulang
ujian aku langsung menjemput anak dan istriku di rumah mertuaku. Tapi ternyata
istriku telah berubah pikiran. Dia tidak mau aku jemput untuk kembali ke kontrakan.
Dengan rasa kecewa yang sangat mendalam aku melangkah kembali ke kontrakan
sendirian. Entah selama berapa hari atau bulan aku menjalani hidup sendirian.
Pikiranku kacau, hatiku kesepian. Itulah puncak dari segala penderitaanku,
harus berpisah dari anak-anak dan istriku.
Sampai pada saat pengumuman hasil ujian CPNS, pagi itu aku menerima
telpon dari temanku yang mengucapkan selamat atas kelulusanku, aku belum
percaya hal itu. Sampai akhirnya ada Kepala Sekolahku, kakak sepupuku, dan
tetanggaku yang datang bersamaan padaku dan langsung menyalami dan memelukku
erat memberikan ucapan selamat. Aku langsung pergi untuk melihat pengumuman di
kantor kecamatan. Ternyata aku memang benar-benar lulus. Alhamdulillah. Tapi
ada satu hal yang masih membuatku sangat sedih, adikku tidak lulus, meskipun
adikku bisa menerima dan sabar. Pulang dari melihat pengumuman itu aku langsung
menuju ke ibuku, aku memeluknya erat sambil menumpahkan air mata
sebanyak-banyaknya. Kemudian ke bapakku, aku juga memeluknya erat. Karena pada
saat itu juga ada istriku dan anak-anaku, aku juga memeluknya erat. Tapi sangat
disayangkan, istriku masih tidak mau aku ajak kembali ke kontrakan.
Aku masih menjalani kehidupanku sendirian sambil menunggu SK CPNS datang.
Sampai pada akhirnya datanglah SK yang aku tunggu. SK CPNS sudah di tangan, dan
satu minggu kemudian ijazah S.1 PGSD ku juga aku peroleh. Kakak iparku juga
mendatangiku untuk memintaku kembali ke rumah kumpul dengan anak dan istriku
serta mertuaku. Dengan membawa SK CPNS dan Ijazah S.1 tersebut aku menerima
tawaran untuk pulang.
Pada tahun 2009, aku mulai melanjutkan kuliah di S2. Sampai pada tahun
2011 akupun lulus. Itulah perjalanan hidupku sampai pada cerita ini ditulis.
By:herupurwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar