Rabu, 28 Desember 2011

Kisah Inspiratif



KISAH HIDUPKU

Aku bernama Heru Purwanto. Aku dilahirkan pada 28 Desember 1975 di desa Selok Awar-Awar Kec. Pasirian Kab. Lumajang. Bapakku seorang pensiunan pesuruh SD di wilayah kecamatan Pasirian. Ibuku hanya sebagai ibu rumah tangga.
Pada tahun 1981-1987 aku bersekolah di SDN Selok Awar-Awar 01, Tahun 1987-1990 di SMP Negeri 02 Pasirian, dan Tahun 1990-1993 di SMA PGRI Tempeh. Lulus SMA aku bercita-cita untuk dapat kuliah di kedokteran, tetapi setelah tahu bagaimana biaya kuliah di kedokteran, akhirnya cita-cita itupun kandas. Untuk mengisi masa pasca SMA, pada tahun 1993-1994 akupun mulai mengikuti kursus di School of Business (SOB) Malang selama 1 tahun (Diploma 1), dengan harapan setelah lulus nanti dapat bekerja di perkantoran.  Tapi sayang, setelah lulus aku dilarang keras merantau ke luar daerah. Dengan terbatasnya perusahaan dan perkantoran di Lumajang, ijazahkupun tidak ada gunanya.
Hari demi hari aku lewati sebagai pengangguran, sampai pada tahun 1995 aku mulai mendirikan usaha rumah tangga yaitu Pembuatan Tahu. Aku masak sendiri dan aku jual sendiri. Setelah beberapa bulan berjalan, kakak sepupuku mulai ikut menjualkan hasil produksi tahuku, dan diikuti 4 orang lainnya. Usaha mulai lancar, akupun menikah pada tahun 1996. Aku mulai mempunyai kewajiban untuk memberikan nafkah pada istriku. Sampai pada 1998 anak pertamaku lahir. Beban mulai bertambah. Sehingga aku mulai mengembangkan sayap untuk memelihara Sapi dengan harapan dapat digunakan sebagai tabungan di masa depan.
Usaha Produksi Tahu, memelihara sapi, dan bertani aku jalani setiap hari, dari subuh sampai jam 9 malam selama bertahun-tahun dengan berbagai macam permasalahan kehidupan. Selama ini ternyata bapakku mengawasi segala kegiatanku. Beliau tidak tega melihat aku menjalani kehidupan seperti itu. Akhirnya beliau memintaku untuk kuliah di keGURUan di D2 PSD Universitas Jember. Saya bersedia untuk mengikuti saran beliau dengan catatan aku tidak sanggup membiayai kuliahku sendiri. Bapakkupun setuju untuk membiayainya. Tiga kali mengikuti tes masuk PGSD, akhirnya pada tahun 2002 aku diterima kuliah di D.2 PGSD Unej bersama adikku yang bernama Yudik Tri Yulianto. Masalah mulai bermunculan. Dengan sisa gaji pensiunan bapak yang sangat minim, bapak harus menjual Tegal persilnya, Sepeda motorku (Honda Impressa) dan sepeda motor adikku (Shogun) juga harus dijual untuk biaya masuk kuliah dengan berbagai kebutuhannya, termasuk untuk membeli Bebek petelur 60 ekor.
Kuliahpun mulai berjalan. Usaha tahu juga mulai di jalankan bapak. Sejak saat itu pula aku mulai jarang memberikan nafkah (uang) pada istriku. Dengan berbekal uang Rp.30 ribu, mie sedap 20 bungkus dan telur bebek 20 butir kami (aku dan adikku) menjalani kehidupan selama 3 hari di jember, 3 hari sukwan di SDN Bago 04 Pasirian dengan HR sebesar 30 ribu rupiah. Kehidupan keluargaku sangat memprihatinkan, istriku hanya aku beri uang belanja sebesar Rp. 30 ribu sebulan (HR dari sukwanku). Akupun mulai memutar otak untuk kuliah dan mencari nafkah.  Memberikan les pada anak-anak di lingkungan kontrakanku, menjadi panitia berbagai kegiatan kampus, membantu teman mengerjakan tugas kuliah, ditunjang dengan perolehan beasiswa dari kampus, dan sebagainya akhirnya aku jalani. Di SD tempat sukwan juga mulai menawarkan diri untuk membantu mengerjakan tugas administrasi guru, mengecat sekolah, dan sebagainya. Pulang ngajar, harus mencari rumput dan bertani.  Alhamdulillah dengan segala keterbatasan penghasilan dan segala kondisiku, istriku mau memahami dan bersabar. Di akhir kuliah, aku dan seluruh teman kuliah mulai mempersiapkan pembuatan tugas akhir kuliah. Idepun muncul untuk membuatkan tugas beberapa teman yang tidak sanggup mengerjakan sendiri. Dengan menawarkan diri kepada seluruh teman, akhirnya ada 3 kelompok (30 orang) yang membuatkan tugasnya padaku. Yang jadi masalah, aku tidak mempunyai komputer untuk mengerjakan tugas itu. Masalah itu diketahui seorang teman akrab, diapun menawarkan untuk memberikan pinjaman untuk membeli seperangkat komputer dan modal membeli ATK-nya. Pengerjaan tugaspun selesai, upahnya bisa aku gunakan untuk bayar hutang kepada temanku dan memberi belanja istriku dg jumlah lumayan besar.
Pada tahun 2004, kuliah berakhir dengan ditutup wisuda. Aku mulai menjalani kehidupanku lagi di kampungku. Sukwan tetap berjalan. Usaha Tahu mulai surut, bapakku banyak hutang. Aku tidak punya pekerjaan. Kami (aku, istri dan anakku) mulai numpang makan pada mertua.  Pada tahun 2006, anak ke-dua ku lahir.  Beban bertambah berat, pekerjaan tidak punya. Pada tahun 2007, pemerintah mengadakan proyek perkuliahan S.1 PGSD UT (gratis) aku di daftarkan oleh temanku, ternyata aku lulus seleksi. Kuliahpun mulai aku jalani, dan pekerjaan mulai mengalir deras meskipun hasilnya cukup untuk makan sehari-hari, membuatkan tugas teman kuliah, membuat administrasi pembelajaran untuk kenaikan tingkat guru di pasirian dan tempeh, membuat PTK( Penelitian Tindakan Kelas), dan sebagainya. Pada awal 2008, rumah tanggaku mulai goyang sampai aku harus pindah mengontrak rumah di perumahan bersama istri dan anak-anakku. Sampai di perumahan aku tidak punya apa-apa. Hanya baju dan komputer pentium II sisa kuliah D.2 dulu yang aku punya. Teman-teman kuliah S.1 dan guru-guru di wilayah pasirian dan tempeh yang kenal padaku mulai mendengar nasibku. Merekapun berdatangan ke rumah kontrakanku. Ada yang membawa kompor, ada yang bawa piring, gelas, karpet dan segala peralatan rumah tangga. Hatiku menangis, ingin sekali menjerit. Aku membawa keluargaku ke jurang kemiskinan. Aku tidak mampu memberikan kebahagiaan kepada istriku dan kepada anak-anakku yang masih kecil.
Sampai pada saat menjelang ada ujian penerimaan CPNS, aku mulai mengumpulkan berbagai buku referensi untuk belajar sebagai bekal mengikuti ujian CPNS tersebut. Setiap malam aku belajar dan belajar. Sampai H-5 menjelang ujian dilaksanakan aku menitipkan istri dan anak-anakku pada mertuaku. Aku fokuskan pikiranku untuk belajar dan berdoa untuk kelulusan ujian itu. Sampai pada malam menjelang ujian aku menginap di rumah orang tuaku. Belajar aku hentikan otakku aku refesh. Di pagi hari menjelang berangkat ujian aku meminta restu pada bapakku dan ibuku, dengan diiringi jeritan hatiku dan linangan air mata ibuku aku rebahkan tubuhku dan dengan bacaan ‘Bismillah’ dilangkahinya badanku sebanyak 3 kali. Dengan bacaan ‘Bismillah’ dan dengan diiringi bacaan Shalawat aku berangkat menuju tempat ujian. Ujianpun berjalan sampai selesai. Pulang ujian aku langsung menjemput anak dan istriku di rumah mertuaku. Tapi ternyata istriku telah berubah pikiran. Dia tidak mau aku jemput untuk kembali ke kontrakan. Dengan rasa kecewa yang sangat mendalam aku melangkah kembali ke kontrakan sendirian. Entah selama berapa hari atau bulan aku menjalani hidup sendirian. Pikiranku kacau, hatiku kesepian. Itulah puncak dari segala penderitaanku, harus berpisah dari anak-anak dan istriku.
Sampai pada saat pengumuman hasil ujian CPNS, pagi itu aku menerima telpon dari temanku yang mengucapkan selamat atas kelulusanku, aku belum percaya hal itu. Sampai akhirnya ada Kepala Sekolahku, kakak sepupuku, dan tetanggaku yang datang bersamaan padaku dan langsung menyalami dan memelukku erat memberikan ucapan selamat. Aku langsung pergi untuk melihat pengumuman di kantor kecamatan. Ternyata aku memang benar-benar lulus. Alhamdulillah. Tapi ada satu hal yang masih membuatku sangat sedih, adikku tidak lulus, meskipun adikku bisa menerima dan sabar. Pulang dari melihat pengumuman itu aku langsung menuju ke ibuku, aku memeluknya erat sambil menumpahkan air mata sebanyak-banyaknya. Kemudian ke bapakku, aku juga memeluknya erat. Karena pada saat itu juga ada istriku dan anak-anaku, aku juga memeluknya erat. Tapi sangat disayangkan, istriku masih tidak mau aku ajak kembali ke kontrakan.
Aku masih menjalani kehidupanku sendirian sambil menunggu SK CPNS datang. Sampai pada akhirnya datanglah SK yang aku tunggu. SK CPNS sudah di tangan, dan satu minggu kemudian ijazah S.1 PGSD ku juga aku peroleh. Kakak iparku juga mendatangiku untuk memintaku kembali ke rumah kumpul dengan anak dan istriku serta mertuaku. Dengan membawa SK CPNS dan Ijazah S.1 tersebut aku menerima tawaran untuk pulang.
Pada tahun 2009, aku mulai melanjutkan kuliah di S2. Sampai pada tahun 2011 akupun lulus. Itulah perjalanan hidupku sampai pada cerita ini ditulis.


By:herupurwa



Tidak ada komentar:

Posting Komentar